Sosial media marketing untuk B2B bisa jadi senjata yang kuat namun memiliki tantangan yang berbeda dengan B2C. Di bawah Orca Strategic akan meng-eksplorasi tentang sosial media marketing khususnya untuk Anda seorang CEO B2B.
Sebelumnya kita tidak saling kenal tapi sudah pasti di smartphone Anda, ada aplikasi media sosial. Betul?
Menurut RRI.co.id pada may 2024 total Pengguna media sosial 191 juta atau sekitar 73,7% dari jumlah populasi.
Karena banyaknya orang yang menggunakan sosial media, maka banyak brand yang menggunakan sosial media sebagai salah satu channel untuk digital marketing.
Bahkan, bisa dibilang salah satu channel yang paling berpengaruh.
Sayangnya, saat ini sebagian besar hanya brand B2C yang memaksimalkan media sosial.
Banyak B2B yang kurang memaksimalkan media sosial bahkan, mengesampingkan sosial media hanya karena merasa cara tradisional sudah cukup.
Tanpa sadar, mereka mulai kehilangan peluang bisnis, karena ketika bisnis B2B lain yang menjadi kompetitor mulai memaksimalkan sosial medianya.
Mitch Joel, Co-Founder ThinkersOne
“Whether you’re in the B2B or B2C sales side and whether or not your product is a cheap impulse buy or a multi-million dollar long term sales cycle, your business is now – without a doubt – a media company as well.”
Jika Anda tidak ingin kehilangan peluang besar dari media sosial, maka kita dapat lanjut sekarang.
Sosial media marketing untuk B2B adalah penggunaan channel sosial media sebagai bagian dari strategi pemasaran untuk memasarkan produk atau layanan kepada klien dan prospek bisnis.
Berbeda dengan B2C yang menggunakan channel sosial media dengan tujuan menjangkau konsumen. Jika perusahaan B2B akan jauh lebih efektif jika fokus menjangkau para decision maker.
Kenapa targetnya berbeda?
“84% of B2B Decision Makers Use Social During the Buying Process”
Untuk mengetahui siapa saja Decision Makers di B2B, maka Anda dapat membaca lebih lanjut tentang influencer sphere dalam B2B.
image: Freepik
Sosial media marketing adalah cara efektif untuk brand meningkatkan awareness, atau membuat brand lebih dikenali.
Kelebihan sosial media adalah meningkatkan relationship dengan customer.
Saat ini banyak brand yang menggunakan sosial media marketing bukan hanya untuk posting tapi juga bercerita, baik dari visual (foto dan video) maupun caption.
Seorang Senior Manager Rachel Balik dari Demandbase mengatakan
“Content is the virtual salesperson for the long B2B buying cycle.”
Para CEO B2B lain sama seperti Anda juga menggunakan sosial media, selain untuk tau informasi tentang orang sekitar, mereka juga mencari tau tentang update industri mereka.
Untuk menggunakan sosial media pada bisnis B2B, maka Anda harus membuat prospek Anda
Harus Anda ingat, dari step 1 ke step 4 perlu jangka panjang. Karena, bisa jadi mereka baru aware sama masalahnya tapi belum butuh.
Tapi, Saya setuju dengan Seth Godin seorang penulis buku Permission Marketing
“Build it, and they will come’ only works in the movies. Social Media is a ‘build it, nurture it, engage them and they may come and stay.”
Image: Make Maya
Sosial media untuk B2B apalagi yang berkembang secara organik memang bukan pekerjaan jangka pendek.
Proses sosial media untuk B2B itu seperti mengubah orang asing menjadi teman, teman menjadi sahabat yang loyal.
Tentu, ada cara yang lebih cepat jika menggunakan ads. Karena menggunakan ads Anda dapat langsung menjangkau step 4 yaitu ‘orang yang sudah paham kalau mereka butuh bantuan’.
“Saya bingung, butuh organik atau ads untuk saat ini?”
Jika Anda bertanya seperti itu, saya akan menjawab dengan singkat: Anda butuh keduanya tapi yang mana prioritasnya? Itu harus sesuai dengan bisnis Anda saat ini.
Jika Anda ingin jawaban yang sesuai dengan konteks bisnis Anda pada saat ini, silahkan hubungi Orca Strategic disini.
Membuat strategi sosial media untuk B2B dapat Anda selesaikan dengan paham 5 langkah:
Banyak bisnis B2B yang kesulitan dan merasa media sosial untuk B2B tidak cocok karena tidak menyesuaikan tujuan konten dengan tujuan bisnis.
Orca Strategic merasa
Untuk bisnis B2B: Tidak viral bukan masalah, karena bukan tentang berapa orang yang melihat konten Anda, tapi berapa decision maker yang sadar akan bisnis Anda.
Saya pernah dalam satu meeting dengan client, Dia berkata:
“Memang insight sosial media kami kalah dengan brand B2C lokal, tapi omset kami boleh diadu”
Karena jika bekerja sama dengan Orca Strategic, kami akan menggali insight dari Anda untuk memastikan tujuan sosial media sesuai dengan bisnis Anda.
image: Freepik
Karena prospek tidak menggunakan sosial media untuk membeli, mereka menggunakan untuk melihat informasi orang terdekat, dan belajar hal baru di industrinya.
Karena itu tujuan Anda menggunakan sosial media untuk bisnis B2B untuk:
3 langkah di sosial media tersebut adalah cara terbaik untuk membuat orang asing menjadi teman, teman menjadi sahabat yang loyal.
Kutipan yang menarik dan menjadi aturan nomor 1 dalam marketing:
“When You Market to Everyone, You Market to No One”
Mencoba berbicara kepada semua orang hanya kan menghabiskan semua sumber daya Anda. Tentukan Ideal Customer Profile (ICP) Anda sebagai target yang Anda akan jadikan prospek.
Anda dapat belajar memahami Ideal Customer Profile (ICP) disini.
Misalnya, Orca Strategic ideal customer profile (ICP) kami adalah Orang-orang pengambil keputusan pada bisnis B2B yang butuh bantuan untuk memasarkan produk atau jasanya.
Mereka butuh sebuah agency yang bisa membantu untuk jangka pendek seperti (leads generation) maupun mengembangkan bisnis jangka panjang, karena paham strategi pemasaran, strategi branding, dan juga hal teknis marketing untuk B2B (growth marketing).
Mereka yang ingin bekerja sama dengan orang yang ahli di bidangnya, dan mau memahami industrinya, serta memberikan insight yang berharga.
Kami menyusun ideal customer profile se-detail itu, dengan tujuan selain mempermudah membuat konten, tapi juga memfilter leads yang masuk lewat konten.
Jika Anda butuh bantuan Orca Strategic dapat menghubungi disini.
Sun Tzu “If you know the enemy and know yourself, you need not fear the result of a hundred battles. If you know yourself but not the enemy, for every victory gained you will also suffer a defeat. If you know neither the enemy nor yourself, you will succumb in every battle.”
Anda tidak harus meniru mereka, tapi mengetahui apa yang mereka lakukan akan menjadi insight berharga.
Anda dapat melihat halaman sosial media mereka, perhatikan cara mereka menulis bio, jenis konten yang mereka posting, hingga jadwal posting mereka. Khususnya Instagram, Anda dapat melihat konten insta story mereka dan menyaksikan bagaimana cara mereka berinteraksi dengan audiensnya.
Selain dapat menjadi referensi konten, Anda juga dapat melihat masalah prospek apa saja yang sedang mereka bantu selesaikan.
Dan apakah ada masalah prospek yang belum disentuh oleh mereka dan dapat Anda bantu selesaikan?
Anda dapat secara manual atau menggunakan tools sosial media untuk melakukan ini.
Vice President dari perusahaan media BuzzFeed Motion Pictures pernah berkata
Content is king, but distribution is queen. And she wears the pants.” Jonathan Perelman.
Konten bagus tanpa distribusi yang maksimal = dia hanya akan berdiam diri di tempat Anda.
Namun, konten bagus yang terdistribusi ke tempat yang salah = target market tidak akan melihat value dari konten tersebut.
Untuk memaksimalkan distribusi maka Anda dapat mengkombinasikan kedua hal tersebut. Sebelumnya kita akan membahas bagaimana cara kerja media sosial organik dan media sosial ads.
Apa itu sosial media organik?
Menurut Hootsuite “Konten yang Anda posting (bisa foto, video, meme, story, dan lain-lain) yang dibagikan satu sama lain oleh semua pengguna, termasuk bisnis dan merek, di jejaring sosial.”
Apa itu paid ads?
Paid social media membayar iklan untuk mempromosikan konten dan menjangkau lebih banyak audiens di platform sosial media, seperti Anda membayar billboard pada platform digital.
Orca Strategic menyarankan menggunakan keduanya tapi sesuai konteks dan situasi bisnis Anda.
Misal saat ini Anda baru membuat akun instagram dengan postingan 0, maka lebih baik fokus diawal untuk organik terlebih dahulu, jika jumlah postingan Anda sudah cukup banyak baru Anda dapat menggunakan ads untuk mendistribusi.
Kenapa seperti itu?
Bayangkan, Anda melihat ads dari bisnis yang bagus, bisa jadi Anda click menuju landing page dan website, tapi besar kemungkinan Anda akan cek profilenya terlebih dahulu.
Apakah Anda akan percaya dengan iklan bagus tapi postingan hanya 1 buah?
Apakah Anda akan follow akun bisnis tersebut?
Apakah Anda akan melihat website bisnis tersebut?
Itu hanya sala satu konteks, kapan harus menggunakan organic dan ads untuk bisnis B2B.
Apa manfaat dari menggabungkan strategy organic dan ads di media sosial untuk bisnis?
Saya akan bercerita tentang pengalaman membantu salah satu partner kami dengan optimasi media sosial agar menjangkau target yang tepat.
Sebagian dari Anda akan melihat ini adalah angka yang besar.
Namun, sebagian lain akan merasa ini angka yang biasa saja.
Orca Strategic pun setuju kalau total 76.308 ribu views dalam 4 bulan itu bukan angka yang sangat besar dan masih bisa ditingkatkan.
Tapi kelebihan Orca Strategic adalah memastikan media sosial terarah dan sampai ke audiens yang tepat.
Baik itu secara konten organik maupun ads, yang Anda dapat lihat sendiri 76.308 ribu views ada sekitar 17.3% datang dari ads.
Apa hasilnya?
Ini salah satu hasil dari optimasi media sosial untuk bisnis.
Client akan datang ke Anda, mereka datang sudah dalam kondisi butuh bantuan bisnis Anda.
Setelah itu, Orca Strategic juga memberikan strategi untuk membalas pesan jika ada prospek yang datang.
Bukan hanya membalas dengan cepat, namun juga membalas dengan tepat.
Agar mereka yang sudah tertarik, dapat dikonversi menjadi sales.
Diatas hanya salah satu contoh kecil dari memaksimalkan penggunaan media sosial untuk bisnis baik itu B2B maupun B2C.
Jika Anda butuh insight yang lebih detail, dapat melakukan sesi konsultasi dengan Orca Strategic disini.
Saya membaca buku berjudul everybody lies salah satu bab yang paling menarik adalah “Seluruh dunia adalah laboratorium”
Kelebihan dari digital marketing adalah kita punya data yang sangat banyak, untuk membaca behavior lead.
Sehingga, Anda bisa terus update, analisa data, dan improve secara berkala untuk memastikan semua konten Anda terus membaik dan mendatangkan leads yang lebih banyak.
Bayangkan, Anda memiliki platform yang dapat melihat dengan jelas Jenis kelamin audiens Anda, darimana mereka berasal, hingga range umur followers Anda.
Untuk analisa Anda dapat melihat pertumbuhan followers secara berkala.
Selain itu penting juga tipe konten macam apa yang audiens Anda sukai.
Maksimalkan media sosial Anda seperlunya.
Cari tahu media sosial apa yang audiens Anda gunakan, dan optimasi media sosial yang menjadi kolam audiens Anda berkumpul dengan begitu Anda akan mendapatkan peluang yang besar.
Lalu, berbicara dengan gaya audiens Anda berbicara.
Tanpa Anda sadari, salah satu alasan Anda sampai ke section ini adalah gaya komunikasi Orca Strategic.
Banyak orang yang membuat konten seperti kaku seperti robot, sehingga Anda membaca artikel tersebut seperti membaca sebuah jurnal atau skripsi.
Tentu tidak salah jika itu adalah jurnal atau skripsi, tapi pesan yang disampaikan akan lebih menarik jika konten sosial media sampai dengan gaya bahasa yang dekat.
Jika Anda butuh bantuan membuat konten yang berbicara kepada manusia Orca Strategic dapat membantu Anda.