“CEOs who place marketing at the core of their growth strategy are twice as likely to have greater than 5 percent annual growth compared with their peers” McKinsey, 2023
Saat ini, banyak CEO perusahaan B2B hanya mengandalkan sales-led.
Pendekatan "sales-led" adalah strategi di mana penjualan atau sales menjadi kunci utama dalam menggerakkan pertumbuhan bisnis.
Para CEO B2B menggunakan Sales-Led Approach sampai ke level tertentu. Sampai di titik dimana ketika hiring lebih banyak tim sales atau cold call ke lebih banyak prospek rasanya malah susah closing dan kurang menumbuhkan revenue.
Juga merasakan banyak permasalahan ketika
Seperti yang McKinsey katakan, mungkin Anda harus memberikan core dari growth strategy.
Banyak CEO perusahaan B2B, apalagi yang second generation, bertanya
‘Bagaimana cara marketing memberikan impact ke perusahaan?’
Impact disini dapat artikan dalam banyak hal, seperti:
Bukan salah Anda jika bertanya seperti itu.
Karena memang faktanya TIDAK SEMUA MARKETING memiliki impact ke perusahaan.
Banyak perusahaan menghabiskan budget marketing secara cuma-cuma karena tidak
memiliki baik strategi maupun sumber daya manusia yang memadai.
Udah coba sosial media tapi tidak menghasilkan. SEO? Tidak memberikan leads! Coba pakai ads? susah balik modal.
Kasih data bisnis yang pake growth marketing dan sustain
Di sini, ada satu elemen penting yang Anda lewati. Ini akan terdengar berlebihan, terutama bagi Anda yang berpikir logis. Tapi, percayalah, elemen ini bisa jadi kunci yang selama ini Anda cari.
Tapi, bagaimana jika ada strategi marketing yang digunakan banyak perusahaan besar di dunia untuk sustainable growth bisnis namun belum ramai dipakai di Indonesia?
Strategy itu bernama Growth Marketing.
Oh, wait-wait Anda bertanya beberapa hal?
Hehehe.
Saya akan jawab.
Jadi, bisnis B2B tuh biasanya andalkan cara lama, seperti jualan langsung atau lewat relasi buat dapetin dan mempertahankan customer (sales led approach).
Ini bisa jadi cara yang ok dan logis di fase awal-awal bisnis B2B bertumbuh. Apalagi di jaman dulu, sebelum Internet atau sebelum Covid.
Tapi, sekarang jaman udah berubah. Cara orang bertransaksi di B2B juga udah beda karena decision maker-nya memiliki behavior yang berbeda.
Ada fakta menarik dari riset Gartner yang perlu Anda ketahui. Riset ini menunjukkan bahwa pembeli B2B biasanya hanya menghabiskan sekitar 17% dari waktu mereka bertemu dengan sales untuk mempertimbangkan pembelian.
Ini berarti, sebagian besar waktu mereka mempertimbangkan dilakukan pada saat lain.
Apa artinya? Ini menandakan pergeseran dalam cara pembelian B2B.
Dengan waktu direct selling yang semakin berkurang, penjualan lewat channel digital menjadi lebih dominan.
Karena mereka akan mencari tahu sendiri bisa dengan melihat website, landing page, social media, blog, atau semua platform digital tentang brand Anda.
Sehingga, cara-cara tradisional itu udah nggak se-efektif dulu lagi. Nah, di sinilah growth marketing masuk.
Growth marketing sangat fokus ke analisis data dan eksperimen.
Dengan begitu, Anda dapat menyesuaikan strategi biar lebih sasaran dan efisien.
As noted, effective growth marketing strategies are built on using data and analytics to test a hypothesis and determine whether more experimentation is necessary. But if that data isn’t used to make improvements or there isn’t a goal post, the results won’t mean much. It doesn’t make sense to keep testing email subject lines if open rates aren’t the problem.
Growth Marketer, orang yang melakukan growth marketing akan terus melakukan riset, eksperimen, sehingga menemukan strategy dan taktik baru yang berhasil.
Jadi, CEO bisa ngerti lebih dalam tentang
Apa sih yang customer inginkan?
Apa sih yang membuat customer decide solusi apa yang tepat?
Apa sih peluang terbesar buat perusahaan Saya?
Intinya, Growth marketing itu bantu CEO buat ngerti pasar dan customer jauh lebih baik lagi.
Kita bisa mempengaruhi calon customer bahkan sebelum mereka menghubungi kita maupun kompetitor.
Saya akan buat dalam bahasa yang lebih mudah Anda pahami.
Growth Marketing akan membuat customer membeli produk atau service Anda, beli lagi, rekomendasi ke temen, sehingga perusahaan Anda susah dibalap sama kompetitor.
Cocok banget buat Anda yang ingin jadi Market leader.
We only choose the best platform, activity and strategy
Ingat Growth Marketing adalah sebuah flywheel jika ada bagian yang tidak bergerak dengan baik maka akan berhenti berputar.
Growth marketing harus disesuaikan dengan growth bottleneck bisnis Anda.
Misalnya, kalo bottleneck Anda ada di awareness, growth marketing harus membuat Anda membuat perusahaan lebih dikenal terlebih dahulu.
Caranya? Bisa lewat konten yang menarik, social media campaign yang engage, atau influencer.
Baru bisa ke fase selanjutnya.
Jika perusahaan Anda sudah dikenal namun leads yang masuk jelek. Maka disana growth marketing akan bekerja dengan mentarget audience yang tepat dan ngubah mereka jadi leads berkualitas.
Caranya? Ini bisa lewat optimisasi landing page, email marketing yang personal, atau iklan yang lebih targeted.
Dan kalo ingin meningkatkan retensi pelanggan, growth marketing juga bisa bantu.
Caranya? Lewat loyalty program, customer service yang responsif, atau ngasih value tambahan yang bikin customer betah dan balik lagi.
Intinya sebuah growth marketing harus disesuaikan dengan kondisi bisnis Anda.
Baik, sebelum masuk ke Panduan singkat untuk bisnis jangka panjang, sepertinya kita harus menyamakan persepsi terlebih dahulu agar dalam pemahaman yang sama.
Saya akan menjabarkan beberapa istilah yang CEO B2B suka salah pahami.
Strategi
Strategi adalah rencana matang yang mencakup serangkaian pilihan terintegrasi untuk mencapai tujuan tertentu.
Dalam konteks bisnis, strategi melibatkan pemilihan lapangan bermain di pasar yang dipilih, cara perusahaan akan bersaing, dan bagaimana perusahaan akan mencapai keunggulan kompetitif.
Ini mencakup pemikiran logis dan koheren tentang mengapa pilihan tersebut diambil, dan strategi harus dapat disesuaikan dengan kondisi pasar yang berubah.
Strategi memberikan panduan untuk mengalokasikan sumber daya dan mengarahkan tindakan organisasi menuju pencapaian tujuan jangka panjangnya.
Tujuan-nya apa? Menang. Bertumbuh jadi Market Leader. Susah di balap competitors.
Marketing adalah proses memperkenalkan produk atau jasa, membuat orang tau, kenal, tertarik, dan beli.
Tujuannya adalah untuk mengcapture demand atau menangkap kebutuhan.
Saking pentingnya marketing ada riset yang berkata pada tahun 2022
46% of B2B companies plan on increasing their content marketing spend within the next 12 months (Statista)
Yang harus Anda sadari, promosi seperti collab dengan influencer, buat konten sosial media, google ads itu hanya sepersekian kecil dari kegiatan marketing.
Kegiatan marketing juga dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti iklan di televisi, media sosial, email, atau bahkan melalui event-event tertentu.
Dalam konteks yang sama.
Kegiatan marketing Anda termasuk
Anda juga dapat menggunakan LinkedIn untuk connect secara langsung dengan para decision maker di industri tersebut.
Penjelasan lebih lanjut marketing ada di sini
Banyak CEO B2B yang memiliki pemahaman yang kurang tepat tentang perbedaaan marketing dan sales.
Jadi, marketing dan sales itu berada pada flywheel. Marketing tuh fokusnya lebih ke membangun awareness dan minat terhadap produk atau jasa. Ini termasuk strategi promosi, branding, dan market research. Tujuannya, bikin orang-orang tertarik, yakin, dan membeli.
Fase marketing bisa dibilang: Attract, Engage, Capture, Nurture, Convert
Sementara itu, Menurut Bapak Subiakto Sales itu marketing hacks. Sales akan membuat customer melompati beberapa fase marketing.
Jika Marketing bertugas untuk capture demand (menangkap demand) maka Sales bertugas untuk fulfill demand (memenuhi transaksi).
Sales lebih personal, biasanya melibatkan interaksi langsung dengan calon pembeli, kayak negosiasi harga, menjawab pertanyaan spesifik, atau ngasih demo produk.
Fase sales: Attract, Engage, Convert.
‘Kalau begitu lebih mudah langsung sales?’
Tidak. Jika Anda lompat dari marketing ke sales, Anda akan kehilangan kesempatan buat membangun hubungan dan kepercayaan sama calon pembeli.
Ini bisa bikin proses penjualan jadi lebih susah dan enggak seefektif kalo ada dukungan dari marketing yang kuat.
Intinya Marketing dan Sales berdua harus jalan bareng. That’s why mereka ada di sisi flywheel yang sama.
Nah, ada satu hal yang perusahaan suka abaikan:
Secara sederhana sekali, Brand itu seperti makna unik yang membuat suatu perusahaan beda dari yang lain.
Mengambil istilah kuno ‘Tak kenal maka tak sayang’
Karena itu lah setiap perusahaan harus memikirkan branding yang sesuai dan konsisten.
Agar customer selalu punya kesan baik dengan Anda.
The Coca-Cola logo can be recognized by 94% of the world’s population
Signs.com
Jeff Bezos, Amazon CEO, pernah berkata satu hal yang sangat menggambarkan branding
‘branding itu bukan apa yang Anda katakan, tapi apa yang customer katakatan tentang Anda ketika Anda tidak ada di ruangan.’
Bayangkan pada CEO perusahaan B2B lain sedang bergosip, dan dia membicarakan tentang perusahaan Anda.
Apa yang akan mereka katakan?
Disini lah branding masuk.
Tujuan branding untuk membangun persepsi customer tentang perusahaan Anda, sehingga brand akan bermanfaat untuk:
Membedakan perusahaan Anda dengan kompetitor
Membangun loyalitas customer yang sudah ada
Membangun trust untuk mempermudah calon customer mencoba produk Anda
Yaa, bisa Saya bilang branding adalah cara terbaik untuk investasi memori ke pikiran customer yang sesuai dengan produk Anda, sehingga saat mereka memiliki masalah mereka pergi ke perusahaan Anda bukan kompetitor.
Penjelasan lebih lanjut branding ada di sini
Marketing dan branding adalah 2 sisi flywheel yang sama.
Ilustrasi gambar branding
Jika Anda sudah mengerti, kita akan lanjutkan.
Growth Marketing = Strategy * Tactical Marketing
Growth marketing adalah sebuah strategy marketing dan branding dikali tactical marketing. Growth marketing menggunakan pendekatan jangka panjang dan efisien karena semua keputusan harus data driven sehingga strategi-nya akan terus dioptimasi dan berubah SESUAI keadaan customer.
Strategy branding adalah proses di mana Anda membangun dan mengelola brand Anda.
Membuat strategi brand ini penting karena ini cara Anda menentukan bagaimana perusahaan Anda akan dilihat, membuat pesan yang dibawa brand Anda lebih konsisten, sehingga lebih efektif dalam bersaing dengan kompetitor.
A brand is not a product or a promise or a feeling. It’s the sum of all the experiences you have with a company. – Amir Kassaei
Coba sekarang, Anda baca penyakit dibawah ini. Apakah ada yang anda rasakan?
Penyakit yang timbul ketika bisnis Anda belum mempunyai strategi branding yang matang, beberapa diantaranya adalah:
dan masih banyak penyakit lainnya. Sebelum makin kritis, perlu di selesaikan.
Nah, kalau gitu gimana cara membuatnya? Saya suka dengan orang haus ilmu seperti Anda.
Cara membuat Strategi Branding
Oke, kita mulai dengan membaginya menjadi beberapa fase, yaitu purpose, strategy, dan execution.
“Untuk apa Saya harus melewati tiga fase tadi?”
“Ini tuh penting agar Anda memahami insight product hingga menciptakan brand experience yang konsisten”
Dari 3 fase itu terdapat 15 langkah yang bisa Anda ikuti untuk memaksimalkan brand Anda:
Salah satu partner kami yaitu Abhitech Group, adalah spesialis dalam layanan konsultasi HR dan profesional, telah mengalami pertumbuhan stabil selama lebih dari 30 tahun, mengelola lebih dari 250 kontrak dengan perusahaan besar di Indonesia.
Permasalahan Abhitech adalah belum memiliki branding yang kuat. Cara mereka mendapat client melalui Approach setiap orang via linkedin ya direct selling.
Sehingga mereka memiliki beberapa kendala, seperti
Orca Strategic paham kalau ini ada masalah di-branding, sehingga kami melakukan strategy branding.
Dalam pengerjaannya setiap minggu selama 3 jam kita memfasilitasi mereka untuk berkonsultasi dengan tujuan mendapatkan brand positioning, brand identity, dan semua hal tentang branding diatas.
Saat ini Abhitech dibantu Orca Strategic telah memiliki tagline baru yaitu: "HR for Business Impact."
Bukan cuma sampai situ Orca Strategic juga membantu, dari awal konsep kreatif visual untuk memperkenalkan brand, hinga strategy untuk meningkatkan customer journey di situs web dan meningkatkan tingkat konversi.
Seperti itu lah gambaran singkat tentang strategy branding.
Setelah Anda mengerti Strategy branding, Saya akan membahas Strategy Marketing
Strategi marketing adalah rencana komprehensif yang Anda dan tim rancang untuk mencapai tujuan pemasaran dan meningkatkan posisi pasar suatu produk atau jasa.
Hal ini juga penting untuk menghitung estimasi budget marketing dan memastikan kalau activity marketing membantu perusahaan Anda mencapai tujuan.
“There is only one winning strategy. It is to carefully define the target market and direct a superior offering to that target market.”
Sekarang Anda bisa baca ini. Apa yang Anda rasakan?
Beberapa penyakit yang muncul akibat Anda melakukan marketing tanpa strategy yang matang adalah
Oke, sekarang kita lanjut
Bagaimana cara membuat strategy marketing?
Sebelum menyusun strategy marketing, Orca Strategic akan melalui beberapa fase.
Ini yang kami lakukan ketika pekerja sama dengan Abhitech
Setelah menemukan branding yang kuat, kami menyempurnakan situs Abhitech agar lebih mudah ditemukan oleh customer.
Situs website kami sesuaikan agar memenuhi kebutuhan teknis dan berfungsi optimal.
Untuk meningkatkan awareness dan memperkenalkan branding Abhitech, maka Orca Strategic membuat konten-konten yang sesuai dengan kebutuhan customer
Orca Strategic pernah membuat strategy marketing yang cukup unik. Saat bekerja sama dengan partner kami yang lain Pusat Service macbook
Pusat Service Macbook
PSM adalah tempat service macbook yang berdomisili di denpasar, bali. Sehingga kami mengincar target audiens warga local dengan target perhari mendapat omset minimal 8 juta.
Bagaimana strategynya? Kami memastikan keyword yang berhubungan dengan macbook + kerusakan fatal harus ada di nomor 1 google.
Tentu, memaksimalkan local SEO sehingga In market masuk dari sana dan untuk yang masih out market kita fullfil dengan SEO blog.
Tapi selain itu kami fokus pada Google Business Page.
Google Business Page itu harus solid, karena based on research warga local senderung mencari tempat service terdekat dari sekitarnya.
Keyword 'service macbook denpasar'
Tactical marketing adalah pelaksanaan aktivitas dan inisiatif spesifik untuk mendukung marketing strategy. Ini melibatkan penerapan tindakan jangka pendek yang secara langsung berkontribusi untuk mencapai tujuan pemasaran secara keseluruhan.
Contohnya seperti konten sosial media, SEO, google ads, fb ads, dan lain-lain.
Penjelasan lebih lanjut daftar tactical marketing ada di sini
Inti dari growth marketing adalah
Menggabungkan semua skill yang saling berkesinambungan diatas, orang yang melakukan growth marketing biasa disebut growth marketers akan memilih strategy yang paling cocok dengan Bisnis Anda
“Hanya itu saja? Saya masih ingin tau lebih banyak”
Sebentar saya belum selesai.
Growth Marketing memungkinkan bisnis Anda, baik itu berbasis produk atau service, untuk menarik perhatian calon pelanggan, mendorong mereka untuk mencoba apa yang Anda tawarkan, memfasilitasi pembelian awal, dan kemudian mendorong pembelian berulang.
Strategi ini juga bertujuan untuk meningkatkan nilai transaksi melalui penjualan tambahan (upselling) dan membuat pelanggan menjadi merekomendasikan bisnis Anda kepada orang lain, bahkan sebelum mereka melakukan transaksi pertama
Sudah overwhelmed?
Saya tidak mau bertele-tele tapi memang hal tadi sangat penting untuk Anda.
Karena persepsi kita sudah sama.
Growth Marketing
Digital Marketing
Pertumbuhan bisnis secara keseluruhan
Hanya kegiatan marketing secara online
Semua tactical saling berhubungan
Beberapa hal tactical terkadang tidak berhubungan
Menganalisa semua metrics yang berhubungan dengan bisnis
Hanya menganalisa data penting
Fokus jangka panjang
Fokus jangka pendek
Saya punya pengalaman menarik, ketika CEO perusahaan B2B ternama melakukan sesi konsultasi, dia bertanya:
“Saya membaca di google ada istilah yang mirip ‘Growth marketing’ dan ‘Growth hacking’ apakah itu hal yang sama?”
Lagi dan lagi.
Istilah yang asing tapi sebenarnya sangat esensial untuk perusahaan Anda.
Jika Anda adalah CEO dari perusahaan yang sudah berdiri selama puluhan tahun dan berambisi untuk menjadi Market leader, customer yang loyal, branding yang kuat, bisnis yang sustain sehingga bisa diturunkan ke generasi selanjutnya maka Growth Hacking bukan jawabannya.
Saya melihat ada penelitian menarik dari Forbes,
“With growth marketing, brands have a blueprint to test frequently, learn quickly and adapt effectively. Growth marketing takes the traditional aspects of marketing, like print, TV, radio and billboards, and shifts the conversation from “how can we attract our customer?” to “how can we keep our customers longer?” With this new conversation comes the ability to reach your target audience through data-backed decisions. The result of this? Long-term, sustainable growth.”
Saya bagi menjadi beberapa fase disini
Anda harus membuat calon Customer mengetahui keberadaan dan value dari perusahaan Anda, fase ini juga penting untuk membuat audiens paham tentang apa yang Anda tawarkan.Pembahasan lebih lanjut bisa disini
Setelah mereka aware dengan bisnis Anda, Ini adalah tahap di mana Anda menarik pelanggan potensial atau ideal customer ke produk atau layanan Anda. Pembahasan lebih lanjut bisa disini
Tertarik saja tidak cukup, Anda harus mengaktivasi ideal customer Anda, ini tahap membuat pengunjung pertama kali menggunakan produk atau layanan Anda. Pembahasan lebih lanjut bisa disini
Setelah mereka pakai, Anda harus menjaga agar pelanggan Anda tetap terlibat dan terus menggunakan produk atau layanan Anda. Pembahasan lebih lanjut bisa disini
Jangan biarkan customer Anda sendirian.Buat mereka ajak teman dan orang terdekatnya juga menggunakan jasa Anda.Ini adalah fase Anda akan mendorong pelanggan yang sudah ada untuk mereferensikan produk atau layanan Anda kepada orang lain. Pembahasan lebih lanjut bisa disini
Setelah semua faset tadi, sekarang Anda bisa memaksimalkan pendapatan dari customer Anda yang terlibat. Fase ini Anda harus fokus pada peningkatan nilai seumur hidup pelanggan (customer lifetime value) dan optimasi funnel penjualan. Gunakan upselling, cross-selling, dan strategi penetapan harga yang efektif.
Pembahasan lebih lanjut bisa disini
Ada satu hal yang penting untuk Anda.
Retention, Revenue, Referral dapat berubah posisi menyesuaikan bisnis Anda.
SaaS (Software as a Service):
Retention dulu: Dalam bisnis SaaS, retention (pertahankan pelanggan) jadi prioritas karena pendapatan berulang (recurring revenue) sangat penting. Jika pelanggan tetap menggunakan layanan, mereka akan terus membayar, entah itu bulanan atau tahunan.
Revenue: Setelah memastikan pelanggan tetap bertahan, fokus berikutnya adalah bagaimana meningkatkan pendapatan, baik melalui upselling, cross-selling, atau meningkatkan jumlah pelanggan.
Referral: Setelah memiliki basis pelanggan yang kuat dan loyal, bisnis SaaS biasanya memanfaatkan pelanggan tersebut untuk mendapatkan referral. Pelanggan puas akan merekomendasikan layanan kepada orang lain.
Produk atau Jasa
Untuk bisnis yang berbasis produk atau jasa tertentu, revenue bisa jadi fokus lebih awal.
Karena beberapa produk atau jasa untuk membuat customer membeli kembali atau merekomendasikan ke teman perlu waktu lebih lama.
Misalnya, partner Orca Strategic yaitu Abhitech spesialis dalam layanan konsultasi HR dan profesional, maka akan difokuskan untuk mencari revenue, karena client Abhitech hanya akan retention ketika butuh karyawan baru.
Mungkin 6 bulan sekali.
Mungkin 1 tahun sekali.
Terlalu lama untuk sebuah bisnis.
Retention dan Referral:
Retention dan referral tetap penting, tapi dalam konteks ini tidak seprioritas revenue. Setelah berhasil menjual, Abhitech akan fokus pada mempertahankan pelanggan dan mendorong word-of-mouth atau referral.
Kenapa seperti itu?
Orca Strategic menyempurnakan growth marketing dan adjust sesuai kebutuhan partner kami.
Ini yang mereka katakan:
The Power of SEO yang dikerjakan tim Orca, Abhitech berhasil rank #1 di keyword headhunter terbaik Indonesia, hasilnya? Tidak hanya beberapa, tapi banyak perusahaan yang menghubungi kami dan ingin menggunakan layanan Abhitech. -
Brenda, Abhitech Matra Indah
Konstultasi Sekarang
Ada beberapa perusahaan yang menggunakan dan terindikasi menggunakan growth marketing
Spotify adalah sebuah layanan penyiaran musik dan siniar yang menjadi market leader pada saat ini. Di-claim spotify menguasai 30.5% market share mengalahkan Apple Music yang hanya 13.7%Spotify adalah salah satu brand yang sangat berhasil membuat customer, merekomendasikan produknya. Teman Anda pernah share lagu yang didengar ke insta story?Setiap tahun Spotify akan rilis daftar lagi favorit SETIAP USER. Sangat personalized.Banyak hal yang dilakukan Spotify hingga bisa ditahap itu.Pembahasan lebih lanjut bisa disini‘Ah itu B2C sedangkan bisnis saya B2B. Apakah ada buktinya?’
Slack adalah perusahaan yang menyediakan software untuk kolaborasi tim berhasil mendapat 100 Juta Visitors Per bulan berbeda jauh dari kompetitornya Asana yang hanya 43.1 Juta visitorGimana caranya? Penggunaan sosial media dan konten marketing yang bagus Berikut salah satu konten marketing Slack https://www.youtube.com/watch?v=x6sSa5NpqUIDengerin customer, Slack memastikan twitter tercover 24/7, adminnya banyak jadi fast respond banget.Slack’s customer support team has 18 people alone with a group of 6 making sure Twitter is covered 24/7Setelah customer mengerti tentang produknya mereka akan mencoba freemium fitur yaitu dapat menggunakan secara gratis tapi terbatas. Sehingga akan meningkatkan revenue.Pembahasan lebih lanjut bisa disini“Tapi itu SaaS, untuk bisnis jasa apakah bisa?”Bagaimana kalau saya bilang ada jasa pembuatan kolam renang saja menggunakan growth marketing?Kaget?
River Pools adalah jasa pembuatan kolam renang yang menarik blog mereka mendapatkan 90K+ organic monthly traffic.Dari sana mereka mendapatkan $1.2 MILLION in trackable sales. Menurut localscoopmagazine River Pools The company is rolling—growing revenue and ranked among the top 50 pool-building companies for sales and customer service in AmericaPembahasan lebih lanjut bisa disiniBelum selesai. Untuk jual product?
Fisher Tank adalah perusahaan dari Amerika yang punya spesialisasi engineering, manufacturing, construction, tentu maintenance juga.Dengan konten marketing mereka meningkatkan traffic website Hingga 119%, meningkatkan leads hingga 3.900%Bayangin dengan growth marketing yang tepat Fisher Tank sukses naik hingga dapat 500% quote requestsSehingga their value of sales pipeline increased to $ 3.4 million. Pembahasan lebih lanjut bisa disiniBegitu juga dengan partner kami. Ingat dengan partner Orca Strategic yaitu Abhitech.
Mereka menyediakan Managed Services HR untuk membantu bisnis kecil dan menengah dalam mengelola proses HR mereka.Tapi.Abhitech Group menghadapi tantangan dalam meningkatkan awareness. Mereka membutuhkan identitas brand yang berbeda dan awareness digital yang kuat untuk membedakan diri dari kompetitor.Apa yang Orca Strategic lakukan?Saya akan sedikit bongkar dapur growth marketing Orca Strategic disini.Orca Strategic dipercaya mengembangkan Abhitech dari 2021 dan dalam 1 tahun kami berhasil meningkatkan X result.
Salah satu strategi kami adalah: Kami justru mengurangi jumlah artikel per week.
Terdengar membingungkan? Ingat ketika saya bilang ‘Growth Marketing’ hanya menggunakan the best strategy and the best platform?
Karena itu Abhitech sebagai partner menjadi lebih HEMAT dan EFISIEN dalam mengeluarkan biaya.Ketika Orca Strategic merasa sudah cukup dengan artikel maka kami memutuskan untuk memindahkan fokus, sehingga tahun berikutnya kami memperluas strategy promosi.
Tentu strategi ini hanya cocok untuk Abhitech, karena kami percaya setiap bisnis mengalami masalah yang berbeda. Jika Anda ingin mencoba dapat berkonsultasi dengan kami dapat menghubungi lewat sini
Maka dari itu dalam konteks B2B
Konsultasi SekarangAnda masih mempertimbangkan?“Apakah strategy ini cocok di Indonesia?”Ada beberapa brand B2B yang kami indikasi menggunakan growth marketing seperti Mekari.Dalam fase awareness mereka membuat konten marketing di Instagram dan blog yang memberikan insight daging untuk pelaku UMKM sebagai bentuk edukasi.https://www.instagram.com/p/CzlQRj7qxu3/
Lanjut ke fase Activation. Disini, Mekari memberikan layanan konsultasi secara personal via Whatsapp sehingga, calon customer bertanya lebih dalam tentang produk Mekari dan juga memastikan apakah yang konsultasi sudah sesuai dengan target mereka.Jika sudah maka strategy dapat dilanjutkan.Jika belum maka dapat di-adjust sesuai bagian yang diperlukan.Acquisition Mereka membuat Mekari Unviersity dengan materi yang sesuai dengan Ideal customer, membuat event webinar sampai Conference Revenue Mekari memiliki banyak product yang subscription sehingga dapat menggunakan strategi upselling dan cross-selling untuk meningkatkan Revenue.Strategy yang sama juga digunakan untuk RetentionDitahap Retention mereka menawarkan product bundling sehingga customer yang puas dapat mencoba produk lain dengan lebih murahhttps://mekari.com/harga/ Untuk Referal Mekari membuat program referal dan reseller sehingga customer mempromosikan Mekari ke teman-temannya
Jika Anda tidak mau terus ketinggalan dengan perusahaan baru?Konsultasi SekarangSebenarnya marketing B2B juga telah berubah dari pendekatan tradisional yang seringkali linear dan produk-sentris, menjadi lebih fokus pada pembeli, behavior, dan berbasis data. Pendekatan baru ini memungkinkan perusahaan untuk lebih responsif terhadap kebutuhan dan perilaku pelanggan.Hasil riset McKinsey para B2B decison makers saat ini menggunakan lebih banyak channel marketing untuk berinteraksi dengan supplier.
Maka dari itu dalam konteks B2B, Growth marketing itu sangat ngebantu vendor B2B dalam membangun hubungan yang lebih kuat dengan pelanggan, meningkatkan retensi, dan secara efektif mengukur ROI dari inisiatif pemasaran mereka.
Bahkan Adobe perusahaan B2B sekaligus B2C yang mustahil Anda tidak tahu, menulis artikel tentang biggest B2B priorities and challenges for 2023.
Saat saya membaca artikel itu ada hal menarik, Joe Hanson Senior Content Strategiest Adobe berkata Personalized commerce is a top priority
Kenapa? Dengan approaching personal customer akan merasa lebih dekat dengan perusahaan.
Dan.. Lagi-lagi kunci dari personalisasi ke customer adalah DATA.
Bukan hanya tentang collecting data tapi juga memahami data. Sehingga menemukan cara untuk terus menerus membuat customer makin nyaman, makin loyal, dan suka rela merekomendasi produk atau jasa kita. Itu hanya bisa dilakukan dengan growth marketing.
Tidak.
Kecewa ya?
Growth Marketing memang tidak untuk semua perusahaan.
Growth Marketing hanya untuk perusahaan yang ingin menjadi market leader, memiliki loyal customer, di-referal secara gratis, dan menjadi top of mind saat customer butuh Anda.
Tapi.
Ada harga yang harus dibayar.
Anda harus investasi waktu, tenaga, pikiran, dan sumber daya untuk mendapat semua itu.
Anda harus melakukan riset panjang untuk mengenal customer dan ‘menyapa’ mereka secara berkala.
Bahkan, setelah melakukan itu Anda masih harus terus-menerus cross check data dan memperbanyak sample.
Terus bertanya apakah data ini valid?
Apakah masih relevan dengan kondisi saat ini?
Apakah ada strategi lain yang bisa memaksimalkan kondisi saat ini?
Itu penting untuk memastikan Perusahaan Anda tetap relevan.
"It is not the strongest of the species that survives, nor the most intelligent, but the one most responsive to change." - Charles Darwin
Siap untuk melakukan itu semua? Melelahkan ya? HAHAHA!
Saya mengerti pikiran Anda sebagai CEO.
Memang riset, eksperimen dan berstrategi itu melelahkan, Saya setuju memikirkan customer perlu banyak sumber daya, tapi itu tugas kita sebagai CEO yang ingin bisnis-nya terus berkembang.
Banyak CEO perusahaan yang kami temui berkata
“Saya ingin melakukan itu tapi tidak memiliki waktu, tenaga, pikiran dan sumber daya yang memadai.”
Saya paham, karena itu lah Orca Strategic hadir untuk membantu Anda.
Tapi kami tidak menerima semua orang.
Kami hanya mau bekerja sama dengan orang yang memiliki keinginan untuk menjadi market leader dan terus menerus berkembang bersama.
Sebelum menerima ajakan, kami harus berkenalan dengan Anda, memastikan kebutuhan Anda agar pengerjaan lebih tepat, cepat, dan efisien.
Setelahnya kami akan melakukan hal yang sama ke customer Anda.
Anda tertarik growth bersama Orca Strategic?
‘Konsultasi sekarang!’
Orca Strategic memiliki jasa Marketing as a Service (MaaS), bayangkan Anda berlangganan Netflix tapi untuk berlangganan jasa marketing yang bisa diaktifkan sesuai dengan kebutuhan marketing perusahaan Anda.
Seperti Anda berlangganan Netflix. Anda tidak perlu bayar setiap mau nonton satu film. Langganan setiap bulan, bisa nonton semua film.
Ketika berlangganan di Orca Strategic, Anda dapat semua jenis jasa marketing yang dibutuhkan (Strategi, SEO, Ads, Go-to-market, Branding dan lainnya), tanpa biaya tambahan. Sesuai kebutuhan.
Basically, Orca Strategic juga melakukan growth marketing.
Tanpa sadar Anda sudah masuk ke funnel awareness dari Orca Strategic.
Ketika Anda click konsultasi Anda sudah masuk ke activation.