Memahami Branding B2B, beserta real case dan Anda akan mengerti cara melakukan aktivitas branding yang impact ke sales
Anda suka bergosip?
Kita semua suka bergosip, bahkan Yuval Noah Harari dalam buku Sapiens berkata ‘kalau gosip adalah cara manusia bertahan hidup’
Lalu apa hubungannya bisnis B2B dengan gosip?
Bayangkan, semua customer, partner, dan prospek Anda berkumpul dalam satu ruangan.
Apa yang mereka akan katakan tentang bisnis Anda?
Apakah Anda yakin mereka mengatakan hal yang baik tentang bisnis Anda atau justru berkata jangan bekerja sama dengan bisnis Anda karena satu dan lain hal?
Memang omongan orang tentang bisnis Anda bukan hal yang bisa kita kontrol.
Tapi, persepsi mereka tentang bisnis Anda sangat bisa dikontrol.
Karena itu lah banyak bisnis melakukan branding.
Branding adalah cara untuk mengontrol persepsi audiens tentang Anda.
Tujuan branding untuk membangun persepsi customer tentang perusahaan Anda, sehingga brand akan bermanfaat untuk:
Membedakan perusahaan Anda dengan kompetitor
Membangun loyalitas customer yang sudah ada
Membangun trust untuk mempermudah calon customer mencoba produk Anda
Apa yang Anda bayangkan kalau mendengar Apple?
Apa yang Anda bayangkan kalau mendengar kata Samsung?
Jika Anda mendengar brand tersebut, ada suatu persepsi di kepala Anda.
Dan hal itu juga yang akan Anda katakan jika teman Anda bertanya tentang apple maupun samsung.
Sekarang, apa yang orang akan katakan jika ada yang bertanya tentang bisnis Anda kepaa orang lain?
Jika bisnis Anda adalah manufaktur, tanpa branding yang kuat mereka akan menjawab “perusahaan yang jualan Logam & Mesin.
Hanya berhenti di situ, dan bersaing dengan ratusan perusahaan serupa..
Namun, jika Anda membranding bisnis Anda, mereka akan menjawab “Dia jualan logan & mesin yang bahannya lebih bagus, kerja sama ama perusahaan dia juga relatif mudah karena responnya cepat dan tanggap”
Yaa, bisa Saya bilang branding adalah cara terbaik untuk investasi memori ke pikiran customer yang sesuai dengan produk Anda, sehingga saat mereka memiliki masalah mereka pergi ke perusahaan Anda bukan kompetitor.
Jeff Bezos, Amazon CEO, pernah berkata satu hal yang sangat menggambarkan branding
‘Branding itu bukan apa yang Anda katakan, tapi apa yang customer katakatan tentang Anda ketika Anda tidak ada di ruangan.’
Bagaimana cara membuat mereka berkata hal baik tentang bisnis Anda?
Kita lanjut untuk pembahasan cara membranding bisnis B2B.
Saya membaca BCG dan menemukan riset dari BCG dan Google, yang berkata kalau brand marketing itu efektif di B2B
Companies that are more mature in terms of brand marketing generate a higher ROMI on those efforts; moreover, strong brand marketing capabilities actually reinforce performance marketing, leading to better engagement overall.
Perusahaan yang lebih matang dalam hal brand marketing menghasilkan Return on Marketing Investment (ROMI) yang lebih tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa investasi dalam branding memberikan ROI yang lebih baik seiring tentu jika dibersama dengan strategi marketing yang baik juga.
Ada data lain dari McKinsey “that B2B companies with strong brands outperform weak ones by 20 percent.”
Ini berarti bahwa perusahaan dengan branding yang kuat tidak hanya diingat lebih baik oleh pelanggan tetapi juga memiliki performa keuangan yang lebih baik.
Hal ini masuk akal, karena Branding yang kuat membangun kepercayaan dan kredibilitas, yang sangat penting dalam lingkungan B2B di mana keputusan pembelian sering melibatkan banyak stakeholder dan proses yang lebih panjang.
Sepertinya ini sudah menjelaskan betapa pentingnya branding untuk B2B.
Sekarang bagaimana jika ingin membangun brand?
Saya harus disclaimer, membangun sebuah brand tidak singkat sehingga perlu waktu yang sangat panjang. Apalagi jika target Anda adalah winning strategy alias memenangkan pasar.
Ketika Orca Strategic membantu partner, setidaknya kami harus menjawab 3 pertanyaan besar
Dan untuk menjawab hal tersebut terdapat 10 langkah:
Mendapatkan esensi bisnis Anda:
Dari sana Anda, baru mulai bisa menemukan hal yang membedakan bisnis Anda.
Jika semua hal itu sudah terjawab, seharusnya brand Anda sudah cukup kuat tapi karena masih di dalam bentuk presentasi prospek tidak akan mengetahui semua hal itu, maka Anda harus menunjukan itu kepada prospek.
Cara menunjukan brand ke prospek pun tidak bisa sembarangan.
Saya suka kutipan dari Seth Godin:
A brand is the set of expectations, memories, stories, and relationships that, taken together, account for a consumer’s decision to choose one product or service over another.”
Untuk membuat brand Anda diingat dalam bentuk ekspektasi, cerita dan mereka customer terhubung. Maka Anda harus menunjukan itu dalam setiap detail kegiatan yang dilakukan.
Mulai dari mereka pertama kali bertemu brand Anda, hingga bekerja sama dengan Anda.
Semua hal itu di set dalam tahap realisasi brand Anda:
Orca Strategic saat bekerja sama dengan prospek akan membantu mengisi dan menyusun semua hal tersebut.
Memang terasa pusing dan merepotkan, tapi itu yang membedakan kami dengan Agency lain.
Kami membuat Anda pusing dengan tujuan mengenal Anda dan menyusun strategi terbaik untuk Anda.
Jika Anda tertarik, bisa mulai konsultasi sekarang
Salah satu partner kami yaitu ABC Express Cargo, sangat puas dan berkata
“Orca Strategic benar-benar membantu kami membangun brand dan posisi yang kuat di pasaran.Mereka tidak hanya membuat merek kami terlihat profesional, tetapi juga mampu membawa nilai unik kami ke mata pelanggan.”
Ada yang bertanya, ‘Apakah branding B2B bisa dilakukan sendiri tanpa bantuan agency?’
Tentu bisa, beberapa partner kami juga punya tim in-house sendiri dan hanya berkonsultasi seputar strategy kepada Orca Strategic.
Ya, walaupun mereka punya tim sendiri banyak yang masih bekerja sama dengan kami. Karena terkadang mereka butuh sudut pandang baru.
Dan kami harus bilang untuk menjalankan framework branding B2B yang sangat kompleks itu butuh bantuan dari yang membuatnya, dalam hal ini Orca Strategic.
Banyak brand B2B yang harus sedikit berhati-hati saat melakukan branding, karena Anda akan menghadapi beberapa tantangan yang bisa berakibat fatal jika tidak diselesaikan dengan benar.
Kompleksitas Produk dan Layanan:
Banyak produk dan layanan B2B memiliki tingkat kompleksitas yang tinggi. Menjelaskan fitur, manfaat, dan nilai produk atau layanan yang kompleks dalam cara yang mudah dipahami dan menarik bagi audiens B2B bisa menjadi tantangan.
Pengambilan Keputusan yang Panjang dan Multi-Level:
Proses pembelian di B2B sering melibatkan banyak stakeholders dan proses pengambilan keputusan yang panjang. Membangun branding yang menarik dan relevan untuk semua level dalam organisasi target bisa menjadi sulit.
Membedakan Diri dari Kompetitor:
Di banyak industri B2B, produk dan layanan sering kali tampak serupa antara satu penyedia dengan penyedia lainnya. Membuat brand Anda menonjol dan unik, sambil tetap relevan dengan kebutuhan spesifik pasar B2B, adalah tantangan besar.
Membangun Kredibilitas dan Kepercayaan:
Dalam B2B, kepercayaan dan kredibilitas adalah segalanya. Membangun dan memelihara ini melalui branding membutuhkan waktu dan konsistensi dalam pesan dan pengalaman yang disampaikan.
Pengukuran ROI Branding:
Mengukur pengaruh langsung dari inisiatif branding terhadap ROI (Return on Investment) bisa menjadi tantangan. Dalam B2B, efek dari branding sering kali lebih sulit diukur dibandingkan dengan taktik marketing langsung.
Adaptasi dengan Perubahan Teknologi dan Tren Pasar:
Dengan cepatnya perkembangan teknologi dan perubahan tren pasar, perusahaan B2B harus terus menerus menyesuaikan strategi branding mereka agar tetap relevan dan efektif.
Komunikasi Nilai Jangka Panjang
Pengembangan Konten yang Mendidik dan Menarik:
Menciptakan konten yang tidak hanya informatif tetapi juga menarik dan mudah dicerna oleh audiens B2B adalah tantangan tersendiri, terutama dalam industri yang sangat teknis atau spesialis.
Integrasi dengan Strategi Marketing Keseluruhan:
Memastikan bahwa branding terintegrasi dengan baik dengan strategi marketing keseluruhan, termasuk pemasaran digital, content marketing, dan strategi penjualan, adalah kunci untuk menciptakan pesan yang kohesif dan efektif.
Sehingga banyak perusahaan B2B yang gagal mencapai strategi brandingnya.
contoh perusaahaan yang gagal
Nah, beberapa prospek akan bertanya pada saat ini.
Apakah melakukan marketing dengan baik artinya sudah melakukan branding?
Jawaban saya Tidak.
Marketing dan branding berbeda tapi mereka saling melengkapi
Bayangkan Anda pergi ke sebuah pasar.
Semua orang berteriak mengajak Anda membeli produk mereka itu adalah marketing.
Ketika Anda ke pasar dan mendatangi toko tersebut itu adalah sales.
Tapi, ketika Anda dari rumah dengan sengaja ingin ke pasar untuk membeli produk terentu di toko tertentu. Maka itu adalah branding.
Jika Marketing dilakukan di pasar maka Branding ada di pikiran customer.
Lebih jauh tentang marketing ada disini
Branding
Marketing
Tujuan
Membangun brand awareness, kredibilitas, dan loyalitas di antara audiens B2B.
Menghasilkan leads, meningkatkan penjualan, dan memaksimalkan ROI (Return on Investment). Ini melibatkan berbagai taktik seperti iklan, promosi, content marketing, dan pemasaran digital untuk mencapai tujuan bisnis.
Strategi
Strategi branding fokus pada hasil jangka panjang.
Mengkomunikasikan nilai-nilai yang dipegang oleh perusahaan, agar selalu diingat dan dipilih oleh ideal customer
Kegiatan digital marketing lainnya yang lebih fokus pada hasil jangka pendek dan peningkatan penjualan.
Mencakup berbagai taktik seperti iklan di sosial media, content marketing, SEO (Search Engine Optimization), email marketing, dan
Keberhasilan
Meningkatnya brand awareness, reputasi, dan persepsi pelanggan. Ini lebih sulit diukur secara kuantitatif dan sering memerlukan waktu lebih lama untuk melihat hasilnya.
Keberhasilan marketing diukur melalui metrik yang lebih konkret seperti jumlah leads yang dihasilkan, tingkat konversi, dan penjualan.
Nah, ketika Anda memaksimalkan branding hanyalah satu sisi flywheel Orca Strategic.
Apa itu Flywheel Orca Strategic?
Kami menggabungkan branding + marketing secara komperhensif dan dikenal dengan Growth Marketing.
Growth Marketing = Strategy * Tactical Marketing
Growth marketing adalah sebuah strategy marketing dan branding dikali tactical marketing. Growth marketing menggunakan pendekatan jangka panjang dan efisien karena semua keputusan harus data driven sehingga strategi-nya akan terus dioptimasi dan berubah SESUAI keadaan customer.
Jika Anda tertarik dengan Growth marketing bisa dibaca lebih detail disini
Tapi, jika Anda membaca sampai sini dan sudah cukup yakin dengan Orca Strategic.
Anda bisa melakukan konsultasi seputar bisnis B2B Anda.
Kami siap membantu menyelesaikan masalah bisnis Anda.
Konsultasi sekarang