B2B marketing. Panduan untuk meningkatkan omset bisnis Anda 2024. Penjelasan, contoh, dan strategy

Pelajari cara membuat strategy marketing B2B, beserta real case dan Anda akan mengerti cara melakukan aktivitas marketing yang impact ke sales

Bayangkan saat semua partner bisnis Anda berhenti bekerja sama dengan Anda.
Salah seorang CEO B2B pernah mengalami hal tersebut.
Selama ini bisnisnya berkembang karena client-nya adalah teman orang tuanya.

Iya, teman orang tua bukan temannya.

Saat itu dia bingung, karena satu-satunya cara yang dia tau untuk mendapat prospek adalah lewat mulut ke mulut.

Untuk mengatasi masalah tersebut. Ini yang Saya ceritakan:
Ada fakta menarik dari ketika Saya membaca artikel Smart Insight When it comes to B2B organizations, 76% say they have a formal marketing plan, helping to shape and give direction to their marketing activities

Hanya 24% perusahaan B2B yang tidak memiliki marketing plan.
Perusahaan Anda ada di 76% atau hanya di 24%?
Jika Anda di 24% apakah Anda yakin masih tidak ingin mengikuti kompetitor yang sudah berhasil mengambil market lebih besar dari Anda?

Jika Anda di 76% apakah Anda yakin sudah memaksimalkan marketing plan Anda?

Ada pembahasan menarik dari Digiday

Within the modern B2B organization, marketing is the single most important business driver, responsible for upwards of 60% of sales

That’s because marketing, by virtue of the robust data that powers it, can be tied to every aspect of a B2B buyer journey, from awareness to post-sales collateral and customer service. 

In other words, if an organization is still sales-led instead of marketing-led, that’s the first thing that needs to change.

Marketing berpengaruh hingga lebih dari 60% sales.

Ketika marketing strategy Anda matang maka sudah lebih dari setengah tugas Anda terselesaikan.

Sebelumnya, saya akan menjelaskan apa itu marketing?

Apa itu marketing?

Marketing adalah proses memperkenalkan produk atau jasa Anda, sehingga membuat orang dari tau, menjadi kenal, semakin tertarik, dan akhirnya beli.

Tujuannya adalah untuk mengcapture demand atau menangkap kebutuhan.

Tapi saya melihat banyak masalah disini.
Banyak bisnis yang merasa kalau kolaborasi dengan influencer, memposting di sosial media, membuat google ads itu sudah marketing.

Maaf, itu hanya sepersekian kecil dari kegiatan besar yang disebut Marketing.

Selain dari hal-hal yang disebutkan, kegiatan marketing juga dapat dilakukan melalui beberapa cara, seprerti iklan di televisi, radio, email newsletter yang Anda terima itu juga bagian dari marketing.

Bukan cuma hal itu saja. Anda pasti pernah melakukan marketing.

Dalam konteks yang sama.
Bahkan kegiatan yang Anda anggap membosankan dan tidak kreatif juga bagian dari marketing.

Kegiatan yang selama ini Anda ikuti seperti:

  1. Menentukan harga
  2. Melakukan riset untuk kompetitor
  3. Membuat user persona
  4. Menghadiri konferensi atau seminar untuk membangun jaringan

Anda juga dapat menggunakan LinkedIn untuk connect secara langsung dengan para decision maker di industri tersebut.

Dengan marketing, Anda dapat menentukan harga yang tepat dengan cara menjual ke orang yang tepat, dan agar itu berhasil harus di tempat yang tepat.

Dalam artian Marketing membantu Anda menentukan pricing dan channel distribution.

Anda paham? 

Marketing dalam konteks B2B sangat lah luas, Anda selama ini tanpa sadar sudah melakukan kegiatan marketing.

Karena pada saat ini, playground marketing terbagi menjadi dua Digital Marketing dan Tradisional Marketing.

Saya ulang, Anda yakin marketing plan sudah maksimal?

Saya bertemu banyak CEO B2B yang  mengerti tentang marketing tapi berpikir dengan mindset menjalankan marketing B2C padahal B2B marketing dan B2C marketing berbeda.

Wajar saja banyak aktivitas marketing yang tidak memberikan sales.

Tidak sepenuhnya berbeda namun ada beberapa hal yang harus disesuaikan.

Sekarang kita akan membahas tentang

Fase Marketing

Agar lebih practical, saya akan memberikan hal yang harus Anda lakukan saat marketing.


Jika Anda lihat di google banyak sekali framework marketing, dalam B2B istilah yang paling banyak digunakan adalah

TOFU Top of Funnel, MOFU Middle of Funnel, dan BOFU  Bottom of Funnel

Tofu, Mofu, Bofu untuk Marketing B2B dan Family Bisnis atau Bisnis Keluarga dengan Orca Strategic


Tapi Orca Strategic menggunakan framework yang berbeda, framework yang lebih mudah dipahami, lebih sesuai, dan fokus memaksimalkan customer experience untuk B2B.

Flywheel Marketing untuk bisnis B2B dan bisnis keluarga yang digunakan Orca Strategic sebagai framework

Fase attract

Tahap ini adalah fase awal Anda membuat calon customer menyadari bisnis Anda.

Tahap ini Anda bisa melakukan berbagai cara marketing, bisa dengan hire influencer, iklan di radio, tv, atau bahkan membuat webinar

Apapun itu di tahap ini Anda harus membuat konten, tapi bukan sembarang konten.

Konten ini harus berhasil membuat calon customer tertarik dengan Anda, membuat mereka penasaran, dan memancing agar mereka memberikan respon atau ingin tahu lebih tentang  Anda.

Kira-kira hasilnya akan seperti ini:

‘Oh ada loh bisnis namanya Orca Strategic sebuah agency yang fokus membantu B2B untuk menyelesaikan masalah branding dan marketingnya’

Aware saja tidak cukup. 


Banyak bisnis baik itu B2B maupun B2C membuat konten, campaign, dan aktivasi lain sehingga orang aware dan attract. 

Tapi attract bukan hanya itu.

Untuk lebih jelas ada beberapa kondisi client attract dengan Anda.

Fase Attract

Fase marketing untuk menarik perhatian klien B2B dan bisnis keluarga dengan orca Strategic

Setelah itu percuma karena kalau mereka tidak membuat customer engaged

Fase engage

Di fase ini, Anda harus membuat calon customer sudah lebih yakin memilih bisnis Anda.

Tapi, bagaimana agar customer engage dan mau bisa mempertimbangkan bisnis Anda?

Buat mereka kagum dan merasa ‘sesuai’ dengan apa yang Anda tunjukan pada konten di fase awareness. Fase ini seharusnya calon customer sudah bertemu untuk meeting dengan tim Anda atau jika dalam konteks bisnis SaaS mereka sudah free trial produk Anda. 

Ketika mereka sudah sangat memahami value bisnis Anda.

Tentu, setelah itu persepsi mereka tentang bisnis Anda sudah berubah.

Tapi penting juga, narasi yang dibuat harus akurat dan mementingkan informasi berkualitas.

Karena hal ini yang membuat Anda terlihat kredibel di mata calon customer.

Kira-kira reaksi mereka di fase ini adalah

‘Setelah ngobrol dengan tim dari Orca strategic, ternyata mereka Agency bagus ya, jarang loh agency yang click sama bisnis B2B dan gak asal-asalan dalam kasih solusi.

Kalau pake jasa Orca Strategic semua ada risetnya, bahkan kita sebagai customer juga ditanya-tanya banyak hal, sampai harus weekly meeting, demi kepentingan bisnis. Kita sebagai CEO di-guide tentang digital marketing buat nemuin solusi yang tepat.

Dan jangan stop sampe sana.

Berikan lebih dari yang Anda janjikan.

‘Kenapa gak sesuai dijanjikan aja?’ 

Jika Anda berpikir seperti itu maka tidak akan meninggalkan kesan. 

Mereka akan merasa 

‘Oh iya ini emang yang Saya bayar, gak beda kok sama bisnis lain’

Kenapa harus lebih dari yang dijanjikan? Agar client menjadi delight

Fase delight

Ini adalah fase mereka puas saat bekerja sama dengan Anda.

Iya, ini part of marketing.

Saat Anda memberikan beyond the expectation customer Anda akan terus menerus bekerja sama dengan Anda.

Dalam konteks Orca Strategic, kita punya target berupa angka yang harus dicapai misal awareness, reach, retention, dan KPI lain tapi semua client kami selalu mendapatkan support untuk bisnis B2B-nya yang bahkan tidak ada di-agreement seperti 

  1. Brainstrom untuk produk baru mereka
  2. Kita memberi referal atau partner untuk client
  3. dan banyak hal lainnya yang tanpa terkena biaya tambahan.

Jika Anda tertarik ingin bekerja sama dengan kami silahkan konsultasi disini.

"Saya semakin sibuk saat ini, dan ingin kerja sama lagi untuk bisnis baru" Pak Surya - One Law Firm

Apa itu Marketing B2B?

Sesuai namanya, B2B marketing adalah kegiatan memasarkan produk atau jasa dari sebuah perusahaan atau organisasi kepada perusahaan dan organisasi lain.

Note penting ‘Perusahaan’ dan ‘Organisasi’

Sehingga sedikit berbeda dengan strategy business to customer atau B2C. 

“To be effective in B2B today, we marketers need to break way out of our comfort zone” Brian Stoller, Chief Marketing Officer.

Bedanya B2B dan B2C marketing apa dong?

Perbedaan bisnis B2B dan B2C menurut Orca Strategic

Dari tabel diatas, B2B juga harus memperhatikan branding, menurut BCG 

Without a strong brand in place, each new product or service offering starts essentially from scratch.

Sayang sekali jika sudah berhasil membuat persepsi hingga eksekusi yang bagus tapi tidak memperhatika branding.

Sederhananya Kenapa branding penting? karena branding itu mempermudah marketing. 

Arena marketing itu berada di sebuah pasar, mereka memberi tahu kalau ada sebuah produk yang dijual disini.

Tapi branding berada di pikiran, mereka membuat customer tahu kalau ke pasar mereka akan beli produk apa

Branding adalah permainan persepsi. Membuat bisnis Anda hidup di pikiran calon customer.

Artikel tentang branding Anda dapat baca disini

Kenapa B2B vs B2C marketing sedikit berbeda?

Karena B2B itu take a longer decision. Road mapnya lebih panjang dan berhubungan dengan beberapa orang yang berbeda.

Bayangkan Anda sendiri ingin membeli produk, maka journey Anda adalah

  1. Anda ingin
  2. Anda tau produknya
  3. Anda beli

Semua keputusan ada ditangan Anda.

Untuk pembelian B2B setidaknya ada 5 jenis orang dan setiap orang harus kita berikan treatment yang berbeda-beda tapi tetap terintegrasi.

Orang yang berpengaruh dalam pembelian B2B beserta contohnya menurut Orca Strategic

Terkadang mereka adalah 5 orang berbeda tapi dalam beberapa kasus bisa saja orang yang sama memiliki peran berbeda.

Kalau kita sudah mengerti perbedaannya. 

Sekarang kita bahas contohnya

Apa contoh B2B Marketing?

Saya pernah memiliki pengalaman tentang B2B, Saat bekerja sama dengan partner kami Abhitech Group yang kami lakukan untuk memaksimalkan fase Attract adalah

Abhitech adalah spesialis dalam layanan konsultasi HR dan profesional, telah mengalami pertumbuhan stabil selama lebih dari 30 tahun, mengelola lebih dari 250 kontrak dengan perusahaan besar di Indonesia. 

Dari hasil kegiatan membosankan kamu yaitu riset kami menemukan target market Abhitech menggunakan search engine google untuk mencari prospek. 

Sehingga kami menyempurnakan situs Abhitech agar lebih mudah ditemukan oleh customer dan sesuai dengan kata kunci dengan content marketing, seo, email marketing, lead generation form. 

SEO untuk B2B dan bisnis keluarga yang sudah dijalankan oleh Orca Strategic

Jika Anda tertarik maka Anda dapat berkonsultasi dengan Orca Strategic ‘Disini’

Itu hanyalah bagian kecil dari banyak hal yang kita bantu untuk Abhitech, karena marketing lebih luas lagi.

Saya berkali-kali berkata marketing B2B harus benar-benar menyentuh customer needs

Tapi, bagaimana caranya?

Anda harus mengenal yang disebut Target customer B2B

Apa itu target customer dalam B2B?

Target customer adalah sekumpulan orang yang beli, menggunakan, menginisasi sebuah keputusan untuk menggunakan sebuah produk atau jasa.

Sederhananya, target customer adalah 5 jenis orang yang mengambil keputusan dalam pembelian B2B

Ada istilah lain seperti

  1. Target user: Bagaimana menargetkan user produk?

  1. Target buyer: Bagaimana cara menargetkan pembeli produk.

  1. Target market: Ini adalah gabungan dari target market dan buyer.

  1. Lalu ada target audiens: Ini bagian dari branding, dia berisi buyer, user, dan decision maker

Penjelasan tentang target customer, target user, target market ada disini

Kenapa saya memilih menggunakan target customer bukan hanya target market?

Karena target market tidak cukup spesifik.

Ketika Anda mencari di google tentang ‘target market’ atau ‘cara menentukan target market’

Mereka hanya menjelaskan cara menyusun target market dengan membagi menjadi 3 hal

Penjelasan target market untuk bisnis B2B dan Family Business menurut Orca Strategic

Ini tidak salah tapi sudah ketinggalan zaman.

Harvard Business School marketing professor Theodore Levitt said, “People don’t want to buy a quarter-inch drill. They want a quarter-inch hole!” Clayton Christensen says, “People buy products and services to get a job done”.

Pendekatan dengan cara lama cenderung memancing bias dan kurang menjawab siapa customer yang membutuhkan bisnis Anda.

Karena itu untuk benar-benar menyentuh customer Orca Strategic menambahkan satu hal lain yaitu job to be done.

Tony Ulwick pioneer daripada teori Job to be done, pernah berkata seperti ini:

“Historically, the primary cause of failed products and services is a misalignment with customer needs. This is not surprising given that 95% of product teams do not agree on what a customer “need” even is.” Tony Ulwick

Job to be done adalah framework untuk memahami kebutuhan customer secara spesifik. Dari mulai dari:

  1. Kenapa seseorang mau melakukan suatu hal?
  2. Kenapa mereka butuh sesuatu? 
  3. Kenapa mereka akhirnya membeli sesuatu?
  4. Kenapa masalah ini penting untuk mereka selesaikan?


Setelah mengetahui itu semua baru Anda bisa menyusun langkah untuk membantu calon customer lewat bisnis.

“Saya kurang memahami perbedaan cara konvensional dengan cara baru ini”

Oke, tidak apa-apa saya akan mulai dengan sebuah cerita McDonald’s dan milkshake.

McDonald's menginginkan inovasi dalam produk milkshake mereka, tentu mereka memiliki banyak sekali data dan profil pelanggan. 

Intinya mereka menggunakan cara lama namun mereka tidak melihat peningkatan dalam pendapatan atau laba.

Profesor Christensen dan timnya akhirnya mencoba pendekatan berbeda. 

Mereka ingin memahami ‘apa yang menyebabkan seseorang membeli milkshake?’

Akhirnya, untuk riset mereka mendatangi satu restoran McD dan mendapat fakta setengah dari milkshake telah terjual sebelum jam 8:30 pagi dan customer tidak makan di tempat.

Mereka membeli milkshake pagi sebelum jam 8:30 lalu pergi keluar restoran.

Interesting? 

Profesor melakukan wawancara langsung ke customer dan bertanya ‘Kenapa mereka akhirnya membeli milkshake?’ atau dalam konteks ini ‘apa sih job to be done yang milkshake selesaikan?

Ternyata mereka membeli milkshake karena sebelumnya sudah mengalami masalah.

  1. Mereka beli donat tapi kering dan gak ada rasa, jadi harus diolesin krim keju. Padahal dalam kondisi sedang menyetir di pagi hari.
  2. Ada yang beli pisang tapi cepat lapar lagi.
  3. Ada yang pernah beli snickers tapi setelah itu merasa kurang enak.

Sampai akhirnya mereka pergi ke McDonald’s mencoba milkshake, mudah disimpan di mobil dan ketika mereka minum untuk sarapan di mobil, ketika jam 10 mereka masih kenyang.

Kesimpulannya adalah Job to be done milkshake adalah orang yang sedang dalam perjalanan panjang buat kerja dan butuh sesuatu agar tidak lapar.

Clay Christensen: The Jobs to be Done Theory

Hal yang tidak akan Anda dapatkan jika hanya menggunakan data konvensional.

Jobs to Be Done Theory yang lebih advancd Menurut Orca Strategic

Source: https://miro.medium.com/v2/resize:fit:1200/1*zKCygvaD47nCrqFTTmm8TQ.png

Jika ingin mempelajari Jobs to be done lebih lanjut bisa disini

Setelah menemukan target customer. 

Anda tidak bisa langsung melakukan random act of marketing. 

Bayangkan Anda sedang berperang, Anda membawa banyak senjata tapi tidak mengenal situasi medan perang, tidak memikirkan langkah-langkah yang harus dilakukan oleh pasukan Anda. 

Apa yang terjadi? Berantakan.

Maka dari itu Anda perlu Strategy.

Sekarang Saya akan menjelaskan tentang ‘Strategy Marketing’

Apa itu strategy marketing?

Strategi marketing adalah rencana komprehensif yang Anda dan tim rancang untuk mencapai tujuan pemasaran dan meningkatkan posisi pasar suatu produk atau jasa. 

Simpelnya adalah sekumpulan cara yang dipikirkan secara detail buat memenangkan kompetisi.

Hal ini juga penting untuk menghitung estimasi budget marketing dan memastikan kalau activity marketing membantu perusahaan Anda mencapai tujuan.

“There is only one winning strategy. It is to carefully define the target market and direct a superior offering to that target market.” 

Phillip Kotler

Sekarang Anda bisa baca hal di bawah ini. Apa yang Anda rasakan?

Beberapa penyakit yang muncul akibat Anda melakukan marketing tanpa strategy yang matang adalah

  1. Sudah mengeluarkan banyak uang untuk marketing, tapi tidak mendapat hasil yang maksimal
  2. Bisnis sudah mendapatkan pelanggan tapi customer retention rendah karena hanya fokus jualan
  3. Tidak mengetahui perubahan pasar, memakai strategy yang sama tanpa melihat kondisi pasar dan industry terkini.

Bagaimana perasaan Anda sekarang?

Oke, sekarang kita lanjut

Apa yang terjadi jika Saya melakukan aktivitas marketing tanpa strategy?


Akibatnya banyak marketing yang tidak kunjung menjadi sales hanya membuang waktu, tenaga, dan uang yang bisa digunakan untuk sebuah Bisnis.

Anggap lah kalian sedang berperang, Anda punya budget untuk membeli semua senjata dan juga waktu untuk melatih pasukan terbaik.

Melawan musuh yang punya budget dan waktu, lebih sedikit dari pada Anda.

Siapa yang akan menang? Tentu Anda.

Sampai Anda sadar, musuh Anda sangat memahami kondisi lapangan, musuh Anda menempatkan pasukannya di tempat yang efisien.

Siapa yang akan menang?

Ingat film Spartan? 

Bisnis B2B dan binis keluarga perlu strategi branding, marketing, dan sales yang baik. Orca Strategic akan membantu Anda memenangkan perang walaupun tempat Anda kurang menguntungkan seperti Spartan

Nah, dalam konteks ini senjata dan pasukan tersebut adalah Tactical Marketing.


Tactical marketing adalah aktivitas-aktivitas yang marketing yang Anda lakukan, contohnya seperti konten sosial media, SEO, google ads, fb ads, dan lain-lain.

Tanpa strategy yang baik. Semua hal tactical itu tidak akan berguna untuk perusahaan Anda.

Anda juga dapat membaca lebih lanjut tentang tactical marketing disini

Bisnis dengan strategy marketing yang baik akan memaksimalkan semua yang Anda punya.

Karena itu marketing dan sales harus ada pada divisi dengan target yang overall sama.

Karena sales adalah bagian ujung tombak dari marketing, bisa dibilang sales itu marketing hack yang melompati beberapa fase.

Diagram growth marketing 

Tapi Anda tidak bisa terus menerus berharap pada Sales led approach. 

Karena jika Anda langsung melakukan sales tanpa marketing Anda akan kehilangan kesempatan buat membangun hubungan dan kepercayaan dengan calon pembeli. 

Ini bisa bikin proses penjualan jadi lebih susah dan enggak seefektif kalo ada dukungan dari marketing yang kuat.

Penjelasan Sales dan kekurangan hanya menggunakan sales led ada disini.

Saat ini Orca Strategic memiliki sebuah framework ‘Growth Marketing’ ini adalah metode pendekatan marketing untuk membuat bisnis Anda sustainability growth.

Artikel Growth marketing ada disini

Diagram Growth marketing dengan Orca Strategic untuk membantu Marketing, sales, branding bisnis B2B

Kalau Anda lihat diagram diatas adalah bagian dari marketing dan sales.

Bisnis B2B dan Bisnis keluarga untuk paham Fase awarenes, acquisition, dan activation beserta divisi marketing, sales, branding, operasional bekerja menurut Orca Strategic

Jadi kita bisa lihat ya,

Ada contoh perusahaan B2B yang menggunakan marketing

Saya akan mengambil contoh perusahaan B2B jasa pembersihan kantor Bintoro Clean.

Pada fase awareness Bintoro Clean membuat iklan di google

Bintoro Clean bisnis B2B untuk jasa kebersihan kantor Study Case Orca Strategic

Saya search ‘jasa kebersihan kantor’ ikalnnya mengarah ke landing page.

Saat klik landing page maka saya secara bertahap dialihkan dari fase Awareness ke fase Acquisition dari Bintoro Clean

Bisnis B2B dan Keluarga uga perlu vendor website untuk memudahkan sampai ke customer baru, seperti yang dicontohkan Bintoro Clean. Study Case Orca Strategic

Langung diberikan DISKON bersih-bersih 30% dengan tujuan.

Hal seperti ini ada beberapa tujuan:

  1. Orang tertarik mencoba jasa mereka
  2. Orang hanya download aplikasinya dan menggunakannya saat butuh

Saat saya scroll landing page-nya, mereka memunculkan fitur dan benefit dari jasa mereka:

Manfaat website jualan untuk B2B dan bisnis keluarga. Study Case Orca Strategic

Setelah cukup acquition 

Waktunya activation

Cara membuat website jualan untuk B2B dan Bisnis Keluarga. Study Case Orca Strategic

Anda bisa langsung telpon nomor yang tertera atau klik ‘button order disini'

yang mengarah ke website: https://order.bintorocorp.co.id untuk selanjutnya diprospek oleh tim sales.

Secara journey sungguh flowless.

Terbayang betapa mudahnya customer dari ‘tau bisnisnya’ ke ‘mencoba jasanya’

Setiap hal yang flowless ada proses berat dibaliknya.

Untuk membuat hal kompleks menjadi sederhana perlu melewati banyak proses membosankan, seperti belajar, riset, try and error.

Seperti hal Anda menonton sepak bola profesional, terlihat mereka dibayar hanya untuk berlari dan menendang? Simpel tapi untuk itu semua mereka berlatih bertahun-tahun.

Makanya, Bintoro Corp menyederhanakan hal kompleks itu semua tidak ngasal. 

Pasti ada marketing strategy yang jelas dibalik prosesnya.

Pertanyaan selanjutnya adalah

Bagaimana cara membuat strategy marketing?

Sebelum menyusun strategy marketing, Orca Strategic akan melalui beberapa fase.

Hal ini yang selalu Saya tanyakan pada client baik saat konsultasi gratis atau mengikuti workshop strategy marketing.

  1. Visi (Sell beyond your product)some text
    1. Marketing Milestones some text
      1. Apa ekspektasi Anda saat menjalankan aktivitas marketing?
      2. Apa yang ingin Anda capai saat melakukan aktivitas marketing ini? 
      3. Berapa lama aktivitas marketing ini dijalankan?

Tahap ini harus sangat clear dan tidak bias, agar seluruh tim dapat bekerja sama dengan baik. 

  1. Big Offers

Ini adalah cara agar Anda dapat menemukan sesuatu yang lebih dari produk. 

Hal yang kami tanyakan adalah

  1. Perhatikan apa yang sebenarnya ingin Anda tawarkan? 
  2. Apa value yang dimiliki bisnis Anda? 
  3. Kenapa ini bermanfaat untuk mereka?

Banyak yang hanya berpikir ‘Saya ingin jual produk A atau saya ingin membuka service B’

Sayang sekali, banyak customer tidak peduli dengan itu. Beritahu mereka apa manfaat kalau mereka bekerja sama dengan Anda.

  1. Value Ladder

Disini Anda bisa menyusun sebuah strategy untuk dapat meningkatkan pembelian customer tapi juga tetap menguntungkan mereka.

  1. Apa saja value yang bisa ditambah dari produk atau jasa Anda?
  2. Apa hal lain yang bisa ditambah dari produk atau jasa Anda sehingga customer lebih puas?
  3. Apa yang bikin customer happy selain dari barang atau jasa Anda?

Percaya deh, terkadang memberikan value lebih tidak harus tentang menambah barang.

Banyak bisnis yang meberikan value lebih karena bisa lebih mengedukasi, memberikan experience yang fun, dan banyak hal lain.

  1. Eksplorasi (Find person who loves you)some text
    1. Ideal Customer Profile (Persona + JBTD)

Ini adalah Target market, tentukan customer yang benar-benar ideal dengan bisnis Anda.

Framework yang kami pakai adalah Customer persona + Jobs to be done.

Framework Customer Persona  Jobs to be Done Dengan Orca Strategic

Pertanyaan tentang ideal customer profile bisa lihat disini

  1. Customer Journey

Ditahap ini, client Orca Strategic sudah mengetahui nih tentang produk, value, dan siapa customernya.

Makanya kita akan masuk ke tahap yang lebih penting.

  1. Dimana Customer Anda pertama kali nemuin bisnis Anda?
  2. Waktu mau beli sesuatu, biasanya mereka ngelakuin apa dulu? Nanya temen, cari review, atau langsung beli
  3. Bagaimana mempermudah orang buat membeli produk atau jasa Anda?

Tahap ini membantu proses belanja ideal customer benar-benar mulus.

  1. Market-Competition Landscape

Ini adalah tahap dimana Anda lihat kondisi pasar saat ini.

  1. Anda harus mengecek langsung kondisi pasar bagaimana? 
  2. Pemainnya siapa aja? 
  3. Market sharenya berapa persen? 
  4. dan hal lain seputar kompetitor.

  1. Unique Selling Proposition

Sekarang kita udah tau kan kondisi pasar gimana? 

Sekarang pikirin 

  1. Apa yang belum ada di market?
  2. Apa kekurangan produk yang jadi market leader?
  3. Apa kelebihan produk saya yang dapat diterima pasar?

Baru deh bisa bikin sesuatu yang unik, tawarin sesuatu yang baru buat pasar.

Sedikit lebih beda lebih baik daripada sedikit lebih baik.

  1. Dominasi IHow to win)some text
    1. Marketing Strategy

Ini nih fase strategy, setelah udah kenal produk, customer, dan market.

Sekarang baru deh Anda bisa pikirin 

  1. Cara menangin pasarnya gimana ya? 
  2. Gimana cara menyentuh out market-in market?
  3. Persentase aktivitas tactical marketing berapa persen?

  1. Flywheel: Attract, Engage, Delight. AAARRR

Kalo udah kejawab marketing strategynya, sekarang kita buat jadi flywhell marketing tujuannya biar kita bisa ngeliat lebih clear dan bisa mastiin hal-hal tactical marketing di tempat yang tepat

  1. Customer Experience (CX) Map

Ini bertujuan biar Customer beli lagi, beli lebih banyak, sampe ngerefer produk atau jasa kita secara gratis.

Pertanyaan yang biasa Orca Strategic tanyain adalah

  1. Apa yang customer Anda rasa saat pakai produk atau jasa Anda?
  2. Bagaimana proses onboarding-nya?
  3. Bagaimana cara Anda memastikan semua kendala customer terjawab?
  4. Bagaimana Anda merespon feedback dari customer?
  5. Setelah membeli, bagaimana cara Anda menjaga relationship dengan mereka?

  1. Marketing Insfrastructure & Team
    Nah, buat jalanin strategy marketing tadi, kita bisa analisa dulu nih.some text
    1. Pake tools atau sistem apa aja yang bantu tim marketing dalam menjalankan strategi?
    2. Tiap orang di tim marketing punya peran apa aja? 
    3. Gimana pembagian kerja dan kolaborasinya?
    4. Gimana cara tim marketing berkolaborasi untuk menjalankan strategi dengan  solid?


Ini sangat menyesuaikan ke strategy kita.

  1. Komunikasi (Build long-lasting relationship)some text
    1. Messaging Matrix

Jadi, ini tuh kaya kerangka buat nentuin pesan atau komunikasi yang mau disampein ke Audiens.

Hal yang harus dipikirin adalah

  1. Ada elemen apa aja yang lo anggep penting buat masukin ke Messaging Matrix? Misalnya, tone, value proposition, atau brand personality
  2. Gimana cara menjaga konsistensi pesan dari Messaging Matrix?
  3. Gimana cara adaptasi ke market yang sedikit berbeda?

  1. Content Strategy

Udah dapet messaging matrixnya, sekarang kita harus pikirin lagi strategy pembuatan konten marketingnya.

Beberapa pertanyaan yang penting adalah

  1. Apa tujuan bikin konten ini? Naikin awareness atau fokus ke bagian lain dari flywheel marketing?
  2. Gimana biar konten kita berhasil membuat orang berjalan ke step selanjutnya dari flywheel marketing?
  3. Gimana nih biar kontennya bisa beragam?
  4. Apa nih metrics buat nentuin kalau performa konten ini bagus atau nggak?

  1. Content Pillar

Jadi, konten pillar itu kayak fondasi buat semua konten yang Anda buat. Misalnya, kalo Anda punya blog atau podcast, konten pillar bisa jadi artikel atau episode yang jadi inti topik atau tema.

  1. Apa aja topik atau tema yang disukai ama audiens?
  2. Bagaimana cara biar konten pillar ini tetap relevan sama audiens dan bisnis Anda?
  3. Aspek apalagi ya yang bisa dieksplorasi dari konten pillar ini?
  4. Berapa persen pembagian konten untuk edukasi, entertaiment, dan jualan?

  1. Content Distribution

Udah dapet semuanya? Waktunya distribusiin konten, yeaay.. 

Ini adalah tahap dimana Anda memastikan konten Anda dilihat oleh customer.

  1. Ada platform apa aja yang bisa Anda pakai buat distribusi konten? Sosmed, newsletter, blog, podcast, atau yang lainnya.
  2. Di platform mana ideal customer Anda kumpul?
  3. Jika ternyata kita salah memilih platform atau customer tidak menggunakan platform tersebut kita harus apa?
  4. Pernah coba strategy cross-platform atau membuat konten yang sama untuk platform berbeda?

Jika ingin mempelajari Strategy marketing lebih lanjut bisa disini

Untuk mencapai itu semua kita tidak efisien jika melakukan secara manual.

Anda harus memaksimalkan penggunaan marketing tools.

Apa saja marketing tools?

Ada beberapa marketing tools yang biasa Orca Strategic gunakan saat bekerja sama dengan client.

  1. Google Analytics

Platform ini akan mengumpulkan data dari situs dan aplikasi Anda. 

Serta memudahkan Anda membuat laporan yang memberikan insight tentang bisnis Anda. 

Anda dapat mengetahui jumlah pengunjung website, sumber traffic, hingga browser. Google Analytics sangat membantu untuk memastikan kinerja website Anda berjalan sesuai rencana.

Hasil performa website B2B dan Family business yang dipegang oleh orca Strategic

Ini adalah gambaran data dari salah satu client Orca Strategic.

Jika Anda tertarik dapat berkonsultasi disini

  1. Facebook ads library

Ini adalah fitur gratis milik Facebook atau Meta yang dapat Anda gunakan untuk melihat semua iklan yang dipasang di platform Facebook, Instagram, Messenger Facebook, hingga Audience Network.

Anda dapat melihat iklan kompetitor Anda.

Mengamati dan membuat versi lebih baik.

Tools yang wajib Anda gunakan jika ingin membuat iklan di sosial media.

  1. SEMRush

Ini adalah tools SEO yang bisa digunakan untuk melakukan keyword research, melacak strategi keyword yang digunakan oleh kompetitor, menjalankan audit SEO website, mencari peluang backlink, dan sebagainya.

Anda dapat menemukan kata kunci atau keyword yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda.

Ini penting bukan cuma agar website Anda berada di halaman pertama google.

Tapi juga untuk memastikan konten Anda sudah memberikan informasi sesuai yang dibutukan customer.

Dan masih banyak lagi, saya akan bahas marketing tools lebih lanjut disini

Lagi dan lagi.

Tentu untuk mempelajari itu semua perlu waktu yang panjang.

Sumber daya yang banyak.

Jika Anda memerlukan bantuan Orca Strategic sangat bersedia kami adalah Agency yang berfokus pada B2B.

The Power of SEO yang dikerjakan tim Orca, Abhitech berhasil rank #1 di keyword headhunter terbaik Indonesia, hasilnya? Tidak hanya beberapa, tapi banyak perusahaan yang menghubungi kami dan ingin menggunakan layanan Abhitech. - 

Brenda, Abhitech Matra Indah

Apa yang membedakan Orca Strategic dengan Agency B2B lain?

Kami menyediakan jasa Marketing as a Service.

Apa itu?

Orca Strategic memiliki jasa Marketing as a Service (MaaS), bayangkan Anda berlangganan Netflix tapi untuk berlangganan jasa marketing yang bisa diaktifkan sesuai dengan kebutuhan marketing perusahaan Anda. 

Seperti Anda berlangganan Netflix. Anda tidak perlu bayar setiap mau nonton satu film. Langganan setiap bulan, bisa nonton semua film. 

Ketika berlangganan di Orca Strategic, Anda dapat semua jenis jasa marketing yang dibutuhkan (Strategi, SEO, Ads, Go-to-market, Branding dan lainnya), tanpa biaya tambahan. Sesuai kebutuhan.


Lebih lengkapnya

Kami menggunakan pendekatan yang Growth marketing. 

Growth marketing adalah sebuah strategy marketing dan branding dikali tactical marketing. Growth marketing menggunakan pendekatan jangka panjang dan efisien karena semua keputusan harus data driven sehingga strategi-nya akan terus dioptimasi dan berubah SESUAI keadaan customer.

Growth Marketing = Strategy * Tactical Marketing

Lebih lengkapnya

Jika Anda tertarik, bisa melakukan konsultasi sekarang.

Read next

Recommended read

Newsletter

Join our mailing list to receive the latest news and updates

Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.